Jumat, 10 April 2020

TUGAS


RUMUS SAMPLING DAN PENEGERTIAN

1.1 Pengertian Rumus Slovin

Rumus Slovin adalah sebuah rumus atau formula untuk menghitung jumlah sampel minimal apabila perilaku dari sebuah populasi tidak diketahui secara pasti. Rumus ini pertama kali diperkenalkan oleh Slovin pada tahun 1960. Rumus slovin ini biasa digunakan dalam penelitian survey dimana biasanya jumlah sampel besar sekali, sehingga diperlukan sebuah formula untuk mendapatkan sampel yang sedikit tetapi dapat mewakili keseluruhan populasi.

1.2 Notasi Rumus Slovin

Rumus Slovin dapat dilihat berdasarkan notasi sebagai berikut:
Rumus Slovin
Dari notasi diatas, n adalah jumlah sampel minimal, nilai N adalah populasi sedangkan nilai e adalah error margin. Berangkat dari ide perihal margin error inilah mungkin sang pencipta dari rumus ini memberikan kesempatan kepada para peneliti untuk menetapkan besar sampel minimal berdasarkan tingkat kesalahan atau margin of error.
Misalnya sebuah penelitian dengan derajat kepercayaan 95%, maka tingkat kesalahan adalah 5%. Sehingga peneliti dapat menentukan batas minimal sampel yang dapat memenuhi syarat margin of error 5% dengan memasukkan margin error tersebut ke dalam formula atau rumus slovin.

1.3 Contoh Cara Hitung Rumus Slovin

Berdasarkan notasi rumus besar sampel penelitian minimal oleh Slovin diatas, maka apabila kita punya 1.000 orang dalam sebuah populasi, kita bisa tentukan minimal sampel yang akan diteliti. Margin of error yang ditetapkan adalah 5% atau 0,05.
Perhitungannya adalah:
n = N / (1 + (N x e²))
Sehingga: n = 1000 / (1 + (1000 x 0,05²))
n = 1000 / (1 + (1000 x 0,0025))
n = 1000 / (1 + 2,5)
n = 1000 / 3,5
n = 285,7143
Apabila dibulatkan maka besar sampel minimal dari 1000 populasi pada margin of error 5% adalah sebesar 286.
Setelah membaca dan memperhatikan cara perhitungan di atas, saya kira para pembaca sekalian sudah paham bagaimana cara menghitung rumus besar sampel minimal untuk penelitian anda.
Sebagai latihan para pembaca agar benar-benar memahami, silahkan anda hitung besar sampel minimal untuk penelitian dengan margin of error 1% pada populasi sebanyak 10.000, 2.000, 1.000 dan 500. Silahkan teman-teman semua mencobanya.
Jika langkah teman-teman para pembaca ini benar, maka sampel minimal untuk margin of error 1% pada populasi 10.000 adalah 5.000, populasi 2.000 adalah minimal 1667, jika 1000 maka minimal 909 dan jika 500 adalah 476.

1.4 Referensi Rumus Slovin

Siapa sesungguhnya Slovin yang disebut sebagai pencipta atau yang mempublikasikan rumus ini adalah menjadi tanda tanya besar. Sebab dari berbagai sumber yang ada, tidak jelas disebutkan siapa sesungguhnya slovin tersebut. Ada sumber yang menyatakan bahwa slovin adalah Mark Slovin, Michael Slovin dan Kulkol Slovin.
Di dalam buku Nursalam dengan jelas sekali dijelaskan perihal rumus ini dan cara perhitungannya. Begitu juga dengan beberapa buku karangan penulis indonesia lainnya, seperti sugiyono maupun arikunto. Namun tidak jelas siapa sesungguhnya slovin tersebut.
Rujukan international dalam penggunaan rumus ini salah satunya adalah berdasarkan:
Sevilla, Consuelo G. et. al (2007). Research Methods. Rex Printing Company. Quezon City.
Ariola, M. (2006). Principles and Methods of Research. Rex book store, Inc.
Ryan, T. (2013). Sample Size Determination and Power. John Wiley and Sons.
Yamane, Taro. (1967). Statistics: An Introductory Analysis, 2nd Edition, New York: Harper and Row.
1.5 Kelemahan Rumus Slovin
Rumus sampel minimal oleh Slovin ini tampak begitu mudah dan praktis. Seolah-olah kita bisa langsung tetapkan bahwa sampel minimal yang diambil dari rumus ini dapat digunakan bahwa hasil penelitian nantinya mempunyai tingkat kesalahan sesuai dengan rumus ini.


namun seperti kita ketahui, kekuatan statistik tidak cukup dengan hal itu. Kita harus perhatikan nilai Man atau Proporsi. Tetapi walau bagaimanapun, rumus ini begitu terkenal dan banyak sekali dipakai oleh para peneliti. Dan unikany lagi, siapa sesungguhnya sang pencipta atau Slovin dibalik rumus ini, tetaplah menjadi misteri.

2.1 Malhotra (1993), 
besarnya jumlah sampel yang diambil dapat ditentukan dengan cara mengalikan jumlah variabel dengan 5, atau 5 X jumlah variabel. Jika variabel yang diamati berjumlah 20, maka sampel minimalnya adalah 200 (5 X 20). 
2.2 Faktor-faktor kualitatif yang penting dipertimbangkan dalam penentuan ukuran sampel adalah:
 a. Pentingnya keputusan.
 b. Sifat dari penelitian. 
 c. Jumlah variabel
 d. Sifat dari analisa.
 e. Ukuran sample dalam penelitian sejenis
 f. Tingkat luasnya akibat.
 g. Tingkat penyelesaian.
 h. Keterbatasan sumber.

3.1 Gay Dan Diehl (1992)

Gay dan Diehl (1992) berpendapat bahwa sampel haruslah sebesar-besarnya. Pendapat Gay dan Diehl (1992) ini mengasumsikan bahwa semakin banyak sampel yang diambil maka akan semakin representatif dan hasilnya dapat digenelisir.

 Namun ukuran sampel yang diterima akan sangat bergantung pada jenis penelitiannya.

1. .Jika penelitiannya bersifat deskriptf, maka sampel minimunya adalah 10%  dari populasi 

2. Jika penelitianya korelasional, sampel minimunya adalah 30 subjek

3. Apabila penelitian kausal perbandingan, sampelnya sebanyak 30 subjek per group

4. Apabila penelitian eksperimental, sampel minimumnya adalah 15 subjek per group





4.1 Menurut  Sugiyono  (2012, hlm. 117), 

populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi merupakan keseluruhan subjek yang akan diteliti dengan karakteristik yang dapat dikatakan sama sehingga dapat digeneralisasikan hasil penelitian yang dilakukan terhadap populasi tersebut, dengan rumus

s = n / N x S

    Keterangan :
 s = Jumlah sampel setiap unit secara proporsional
 S = Jumlah seluruh sampel yang didapat
 N = Jumlah Populasi
 n = Jumlah masing-masing unit populasi

SUMBER : https://zenodo.org/record/825326/files/POPULASI%20DAN%20SAMPEL.pdf

5.2 ARIKUNTO (2002)

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010).Untuk menentukan besarnya sampel apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya penelitian populasi. Jika subjeknya lebih besar dapat diambil antara 20-25 % (Arikunto, 2002).
Rumus yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah :
n = 25% x N
Keterangan :
n  = besar sampel
N = besar populasi
Jadi, sampel merupakan bagian dari populasi, data yang diperoleh tidaklah lengkap namun jika pengambilan sampel dilakukan dengan mengikuti kaidah- kaidah ilmiah maka biasanya sangat mungkin diperoleh hasil-hasil dari sampel cukup akurat untuk menggambarkan populasi yang diperlukan dalam kajian yang diperlukan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar